Skip to main content

Sudah diberi upah?


Nyampah lagi ah...
Ane pingin berbagi cerita, semoga dengan membaca apa yang akan ane ceritakan ini para pembaca bisa mengambil pesan yang ingin ane sampaikan...

Salah satu momen ketika bulan Ramadhan kemarin, ane pulang kampung tepatnya di Cilacap. Akhirnya ayah-ibu ane memutuskan untuk menetap menjadi warga cilacap dengan membangun rumah disana.

Suatu hari ketika masa-masa berkemas "pindahan", ada seorang bapak (sebut saja pak Fulan) yang ikut membantu kami pindah rumah. Beliau sudah agak tua, tangan beliau ketika memegang sesuatu terlihat bergetar (kalau ane nyebutnya tremor gak tau yang bener kenapa). Meskipun begitu, beliau selalu menawarkan bantuan kepada kami ketika pindahan. Yah... hubungan yang terjalin mirip-mirip di desa yang terkenal dengan guyub rukunnya.

Sempat ane dengar ayah ane bilang begini sama ibu, "pak Fulan sudah diberi 'upah' belum?"
kata ibu, "Sudah, kasihan buat makan beliau besok" (tentunya percakapan dengan bahasa jawa karena keluarga kami dari nenek sekalipun membudayakan berbahasa jawa berikut unggah ungguhnya).

Ane yang waktu itu dengar langsung kaget. Ane kebayang alangkah bersyukurnya ane masih bisa ini-itu sementara di suatu tempat di waktu yang sama mungkin saja ada orang-orang yang begitu berjuang untuk sekedar hidup maupun memenuhi kebutuhan keluarganya. Bukan ditujukan buat beliau pak Fulan, ane yakin beliau tidak sampai seperti itu...

Semoga semua saudaraku dimanapun mereka berada diberi kemudahan dalam menjalani kehidupannya..

Comments

Followers