Skip to main content

Ilmu ikhlas versi ane

Pertama kali denger tentang ilmu ikhlas itu dulu waktu jamannya sinetron (lupa judulnya -__-") dibintangi Deddy Mizwar yang menyuruh seorang anak muda untuk belajar dan mencari makna apa itu ilmu ikhlas.

Masih kecil ketika itu, ane belum begitu paham apa sulitnya memaknai sebuah "keikhlasan". Semakin bertambah umur ane kemudian menyadari bahwa memang benar-benar sulit belajar ilmu ikhlas!. Ilmu ikhlas tidak sesempit yang ane bayangkan, bahkan ternyata sangat luas dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Simpel saja (contohnya ane saja gak usah jauh-jauh), ketika ada kesepakatan untuk kumpul bareng , kemudian setelah bersiap-siap lebih awal dan berangkat sesampainya di tempat di waktu yang disepakati bersama ternyata menjadi orang yang paling awal berangkat. Nah muncul dah yang namanya "dongkol". Pas disini nih ane sering sedikit jengkel. Kemudian muncul nih pertanyaan(di dalam hati),

"Ikhlas gak jri datang tepat waktu? teguh dengan apa yang menurutmu (dan memang sudah) benar saja, tidak perlu ikut-ikutan telat. Tidak suka menunggu kan? maka jangan buat orang lain menunggu jri" 

tapi hal-hal semacam itu terkadang datangnya telat hahaha :D. Sempet jengkel duluan deh... 

Ada contoh lagi, ketika begitu menginginkan sesuatu...
ehh... lha kok sesuatu itu didapatkan orang lain, langsung terbersit rasa gak suka nih. Lhaaaa ini juga ilmu ikhlasnya dipertanyakan! 

Masih banyak lagi hal-hal yang menuntut keikhlasan, nilau ujian, kesepakatan, benda "titipan" Allah, dan lain sebagainya. Apalagi jika sudah menyangkut amalan dengan niat (karena Allah atau karena siapa/apa nih). beeeeh....

Belajar ilmu ikhlas~

Ini ada tambahan uneg-uneg tentang ilmu ikhlas, di bagian komen artikel ini juga ada sih:



Comments

  1. ikhlas itu bisa dianalogikan seperti orang (maaf) "poop":
    1. sembunyi-sembunyi
    2. tak ingin orang lain tahu
    3. tak diingat-ingat
    4. tuntas sampai tak bersisa
    5. disegerakan dan bersungguh-sungguh mengerjakannya

    itu kalo versi ane =)

    ReplyDelete
  2. Jempol dah bang Iwan!

    Memaknai segala apa yang dititipkan oleh Allah tanpa memiliki rasa berlebihan akan kepemilikannya, kemudian terwujud dalam penyikapan akan makna itu...

    Amanah, harta, keluarga, cobaan, takdir, dll semuanya datang (insyaAllah) atas ijin Allah jadi mau gak mau ya harus ikhlas~

    *note:
    bukan berarti ane sudah menerapkan.
    saling mendoakan...

    ReplyDelete
  3. Makasih gan, izin copas gambar buat blog ane ya

    ReplyDelete

Post a Comment

Followers