Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2014

End of Chapter

Ditandai dengan wisuda serta sudah menantinya perjalanan ane berikutnya, maka itu artinya berakhir sudah salah satu babak kehidupan ane disini. di Semarang. Kalau sudah begini suasana jadi melow. Lihat pemandangan jadi melow, makan jadi melow, jalan-jalan jadi melow, lihat langit jadi melow. Sudah melow masih ditambah kata-kata melow. Ahhh~

Perjalanan selanjutnya...

Ramadhan 1435 kemarin  hampir satu bulan penuh ane habiskan di Semarang. Dari yang pada awalnya merencanakan Ramadhan di rumah bareng ortu eh tiba-tiba dimintai bantuan kepanitiaan Ramadhan Masjid Kampus Undip. Alhamdulillah ane jadi banyak kenalan. Hal yang lucu adalah diawal ane sama sekali tidak ada yang kenal dari kepanitian ini (satu pun gak ada yang ane kenal). Ya maklumlah ane kan bukan orang yang aktif di organisasi jadi tidak mengenal mereka-mereka yang aktif. Lha kenapa ane? ane cuman gantiin dia yang mulai sibuk dengan skripsinya. 2 Bulan menjelang Ramadhan kami panitia sudah disibukkan dengan berbagai persiapan. Berburu donatur kemanapun itu dosen, pembantu rektor, dekan, dsb haha :D. Seru? Pasti... Ah tapi bukan cerita kepanitiaan yang mau ane share. Entah ini hanya pas saja di bulan ramadhan atau gak tapi ane percaya Allah sudah mengaturnya. Setelah melewati beberapa proses seleksi akhirnya ane diterima kerja di salah satu BUMN. Ayah pernah tanya (ane bahasa

Wisuda

Wisuda. Selesai sudah pendidikan S1 ane. Selesai sudah segala urusan perkuliahan tertanggal 7 Agustus 2014. Ada kesan itu pasti, akhirnya bisa juga menyelesaikan pendidikan ini. Namun kebahagiaan orang tua dan sanak saudara begitu memberi kesan. Ane kira wisuda yaudah gitu aja cuma satu dari beberapa event-event kehidupan selanjutnya, tapi ternyata tidak demikian. Wisuda seakan begitu membahagiakan bagi orang tua. Wisuda didatangi budhe-budhe dan mbah itu tidak menyangka karena dahulu ane sudah menyarankan tidak perlu banyak-banyak yang datang cukup Ayah, Ibu dan Kakak saja tidak masalah. Bahkan ketika mbah uti (ane menyebut mbah putri) menangis menyelamati ane wisuda benar-benar diluar dugaan. Ane juga dahulu menyarankan tidak perlu datang ke tempat wisuda biar nanti saja kalau mau foto di rumah atau dimana saja yang tidak merepotkan, Ahh tapi justru beliau-beliau ini datang ke tempat wisuda. Mengajak foto-foto di spot-spot tertentu di lingkungan Universitas. Hmm.. mungkin mema

Followers