Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Mimpi

Menarik, sampai siang ini ane masih teringat mimpi ane kemarin. Bukan karena isi ceritanya tapi pemandangan didalamnya yang begitu luar biasa. 

Gunung Manglayang, Bandung

Tak tinggi-tinggi amat Gunung Manglayang hanya sekitar 1.818 mdpl, setengah dari tinggi Semeru. Untuk mencapai puncak juga tak butuh waktu lama hanya sekitar 2 jam perjalanan. Sumber air hanya di "basecamp" awal dan cukup banyak karena memang sekaligus sebagai kawasan perkemahan.  Menjadi seru adalah ketika tersasar di gunung ini. Jalur yang dipakai adalah jalur "climbing" kalau boleh saya katakan. Tak seperti biasanya, jalur yang ane lewati mudah sekali longsoran batu dari atas. Sudah pasti bahaya batu jatuh menjadi ancaman apalagi dengan kemiringan yang curam. Untuk berjalan saja harus selalu waspada batu jatuh juga sembunyi-sembunyi di balik pohon. Sekadar berpijak menjadi sulit dengan ancaman terpeleset sehingga butuh pegangan, apapun itu entah akar pohon, batang, dsb. Repot sekali dibuatnya tak seperti pendakian ane yang sudah-sudah. Batu jatuh.  Setidaknya ada 2 kali potensi kecelakaan fatal. Dari awal melewati jalur ini selalu diteriakkan "A

Salah - Benar

Fenomena "mmmh" akhir-akhir ini terjadi dikalangan masyarakat. Gimana ya mendeskripsikan "mmmh" itu?.. ane lihatnya semacam belum rela atau masih tak terima dengan apa yang seharusnya, bukan apa baiknya. Mungkin memang butuh waktu. 

Sepi di Keramaian

Gak ngerti mau ngisi blog pake tulisan apa, sudah lama tak berisi. Dahulu apa-apa bisa ane jadikan tulisan, pokoknya setiap kepikiran sesuatu langsung ane tulis karena mungkin ane bukan tipe orang yang mudah mengungkapkan sesuatu secara langsung. Kebanyakan dari mereka berakhir menjadi status atau tulisan yang entah tersampaikan atau tidak pesan didalamnya saya tak begitu peduli. Kata tes-tes ane tipe INTJ, ya intinya introvert-intovert gitulah. Bukan berarti tak mau bersosial, hanya semacam tak ingin menjadi beban atau masalah bagi orang lain. Mengungkapkan pendapat seakan menimbulkan tanggung jawab yang aneh bahkan ketika diskusi kelompok semisal mengungkapkan pendapat lalu dipakai menjadi pendapat kelompok, lalu ada masalah pada akhirnya malah berpikir sendiri meski sudah menjadi pendapat kelompok.  Atau sekadar meminta bantuan saja ane serasa berat sekali sekalipun ke temen sendiri. Pikiran "Ah nanti malah merepotkan, gak usah lah kalau gitu" terus saja muncul

Kacamata Konspirasi

Baru-baru ini ada berita bendera Palestina dikibarkan di Gedung PBB sebagai simbol diakuinya Palestina sebagai negara pengamat non anggota. Hasil tersebut merupakan hasil voting.  Bagaimana reaksi orang-orang mendengarnya? Ternyata beragam. Saya kira akan serupa seperti halnya saya sendiri yang mendengar hal tersebut seketika merasa senang. Ada yang mendengar berita tersebut memilih untuk berprasangka "Ada apa ini?", mereka juga sama-sama muslim. Memang tak masalah dengan prasangka tersebut, tapi bagi saya sendiri kok terlalu berlebihan. Ini mirip dengan teori-teori konspirasi yang penuh prasangka dan fakta yang di-cocok-cocok-an untuk mendukungnya. Lebih jelasnya saya berikan contoh sederhana:

Followers