Skip to main content

Pesan lewat lagu

Masing-masing orang sudah terbiasa dengan musik/lagu. Ia sering diputar di radio-radio, juga di film-film sebagai bumbu. Situasi sedih misalnya kemudian diputar musik yang "menyedihkan" menambah suasana semakin sedih lalu sayup-sayup terdengar lagu berlirik sedih untuk semakin memantapkan suasana. Begitu juga untuk situasi yang lain bahagia dan semacamnya.

Namun kalau ditanya atau disuruh menyanyi saya paling gak bisa karena yang saya nikmati dari lagu adalah musiknya, nadanya, bukan liriknya. Mungkin karena saya memahami emosi ketika mendengar lagu bukan dipengaruhi oleh liriknya tapi nada-nya, jadi tak terlalu tertarik dengan apa yang sebenarnya diucapkan si penyanyi.

Maka saya heran kalau ada yang menyampaikan pesan lewat lagu sampai nangis-nangis misalnya. Bagi saya itu terlihat tak serius menyampaikan pesan. Sebab selain pesan ia juga memikirkan nada-nadanya, panjang-pendeknya kalimat, kapan berhenti juga ketukan dan sebagainya. Keseriusan macam apa kalau pesan dibuat-buat seperti itu? :D

Tapi sebenarnya yang saya ingin tulis disini adalah ada ketenangan dalam mendengarkan musik (Musik Klasik misalnya), tapi mendengarkan lantunan Al-Quran memberi ketenangan yang berbeda. Bagi yang merasakan mungkin akan mengamininya karena saya sulit menjelaskannya. Ketenangan musik hanya sebatas di bumi sementara ketenangan mendengarkan Al-Quran tiba-tiba melenyapkan permasalahan-permasalahan di bumi seakan semua menjadi kecil menjadi sepele. Pernah suatu hari saya mendengarkan lagu dari radio ditengah-tengah suasana Jakarta maka tiba-tiba suasana menjadi damai menikmati suasana. Lalu diperdengarkan murottal dan tiba-tiba tersenyum, "ada dunia setelah ini yang jauh lebih bagus", jangan serius-serius ah yang sedang-sedang saja :)

Comments

Post a Comment

Followers