Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2016

Sama

"Ngga aku kira aku dan Tia punya pola pikir yang sama. Tau kan kadang-kadang kita suka merasa pemikiran, pandangan atau apalah itu ternyata ada di orang lain entah lewat kita berbincang dengannya atau sekadar mengamati?" Kadang sih.. "Naah! itu yang aku rasakan kepada Tia" Cieeeee.. yaudahsih datangi dia berani gak? atau kalau kamu gugup berada dihadapannya ya langsung aja ke rumahnya atau mau lewat perantara? aku punya kenalan ustad nih hehe.. "Itu dia masalahnya Ngga. Setelah bertahun-tahun dulu waktu masih Semester 5 aku baru yakin ternyata dia sudah menyukai orang lain. Saat itu aku mundur Ngga. Tak mudah ternyata, semester 6 aku baru bisa lepas darinya. Salahku juga sih kenapa waktu itu terlalu penasaran haha.." Salah? kenapa salah? memang masalahnya dimana? "Di awal sudah aku katakan. Pemikiran kita mirip sekali bahkan dalam memandang hal remeh sekalipun." Teruuuuuus...? By the way, aku lagi dengerin orang curhat

Pesan lewat lagu

Masing-masing orang sudah terbiasa dengan musik/lagu. Ia sering diputar di radio-radio, juga di film-film sebagai bumbu. Situasi sedih misalnya kemudian diputar musik yang "menyedihkan" menambah suasana semakin sedih lalu sayup-sayup terdengar lagu berlirik sedih untuk semakin memantapkan suasana. Begitu juga untuk situasi yang lain bahagia dan semacamnya. Namun kalau ditanya atau disuruh menyanyi saya paling gak bisa karena yang saya nikmati dari lagu adalah musiknya, nadanya, bukan liriknya. Mungkin karena saya memahami emosi ketika mendengar lagu bukan dipengaruhi oleh liriknya tapi nada-nya, jadi tak terlalu tertarik dengan apa yang sebenarnya diucapkan si penyanyi. Maka saya heran kalau ada yang menyampaikan pesan lewat lagu sampai nangis-nangis misalnya. Bagi saya itu terlihat tak serius menyampaikan pesan. Sebab selain pesan ia juga memikirkan nada-nadanya, panjang-pendeknya kalimat, kapan berhenti juga ketukan dan sebagainya. Keseriusan macam apa kalau pesan di

Followers