nyampah

Menilik sebentar kebelakang, salah satu momen ketika ane Kuliah Kerja Lapangan pas di Bali adalah wisata ke pantai Kuta. Ya.. intinya cuman pantai sih, tapi karena adanya di Bali yang dikemas sebagai "Pulau Wisata" jadi terkesan "beda". Tapi uneg-uneg ane bukan tentang pantai kuta-nya... ane tertarik dengan Pelepasan Tukik... Ane dan beberapa kawan waktu itu sengaja memisah dari yang lain. Panas adalah alasannya. Bayangkan saja siang-siang sudah sampai pantai kuta sedangkan sunset adalah bel tanda harus kembali ke Bis. Waktu selama itu mau ngapain di pantai panas-panas -_____-" . Jadi kami (Ane, Arbye, Ahmad, Bayu, Antisto) jalan-jalan dulu muter-muter sekitar kuta. Hasil kami jalan-jalan adalah bahwa harga apapun disekitar situ = mahal hahaha.. banget!.

Terhitung 1 SKS termahal tapi asik, Kuliah Kerja Lapangan Teknik Elektro Undip angkatan 2009. Tujuan Kami adalah Surabaya (PT. PAL Indonesia, Jawa Pos) - Bali (macem-macem). Meski berembel-embel "kerja lapangan" tapi tetap saja intinya jalan-jalan hahaha :D. Saat kebanyakan ane temui banyak yang galau di socmed, gonta-ganti relationship, keluh-kesah, dll eeeehh... ane asik-asikan haha :D Postingan ini, ane pingin share aja asik-asikan KKL, terima kasih kepada fotografer2 elektro sehingga terkumpul 30an GB foto! -_______-", banyak banget... Okelah cekidut:

Akhirnya!!!. Ini sebenarnya lanjutan dari postingan ane yang berjudul Dari Seminar Kerja Praktek hingga ke Merbabu . Nambah-nambah foto2nya karena di postingan yang itu dokumentasi jalan-jalan bersama kawan lingkaran waktu SMA baru 1 foto saja. Sebenarnya kami dulu berbanyak yang dikuatkan dalam lingkaran kecil kami sewaktu SMA. Setiap Ramadhan datang kami juga selalu mengadakan agenda kumpul bareng, baik buka bersama, mabit, atau acara lain. Nah untuk Ramadhan kali ini sedikit berbeda. Mungkin memang karena semua sudah memasuki masa-masa tua di bangku perkuliahan, jadi sudah sering disibukkan dengan urusan-urusannya. Jadi inget dulu ada yang dipaksain balik Magelang padahal menjelang Ujian Akhir  di kampusnya untuk menghadiri pernikahan guru kami Mas Fais. Kami berkumpul semua waktu itu. Disepakatilah tetap ada agenda kumpul, tapi yang bisa ikut hanya 4 orang. Ane, Iwan, Aristya, Permadi. Agenda kami naik gunung, karena yang lain belum pernah jadi ditentukan naik Gunung Merbabu yan

Ied Mubarak. Mahameru, keharuan yang entah bagaimana aku menjelaskannya... Mencoba menuliskan perjalanan kami menginjakkan kaki di puncak para dewa. Benar kata teman: "Jikalau Mahameru adalah puncak para dewa, maka benarlah jika kami merangkak menggapainya"