Skip to main content

Bahagia yang Seperti Apa?




Sempat terpikir, apa itu arti kebahagiaan?
Mengapa banyak dijumpai orang-orang yang mengumbar bahwa ia sedang tidak bahagia?
Kondisi semacam apa sih yang mereka inginkan agar bahagia?
Kaya?
Uang?
Prestasi?
Posisi?
"cinta" yang berbalas?
Disegani?
Dihormati?

Ane itu bingung, kelau hal-hal semacam itu yang menjadi parameter kebahagiaan, maka yang terpikirkan oleh ane adalah :

Kebahagiaan itu akan mudah hilang.

Ane tidak tahu, bisa jadi ane termasuk orang aneh dengan cara berpikir yang berbeda. Ane sudah cukup bahagia kok
Hanya dengan melihat orang lain bahagia (kawan, ortu, saudara, dll)

Melihat acara televisi tentang budaya, masyarakat, tradisi, dll, ketika melihat orang tersenyum saja ane sudah bahagia. Lihat saja expressi anak kecil diatas, begitu menentramkan, dia bahagia! dan ane yakin itu simpel sekali bisa karena canda-tawa orang tuanya, atau melihat hal sepele bagi kita tapi menarik buat sia anak. Dalam hati "Kenapa ya kok orang-orang banyak yang sulit untuk sekadar bahagia?"

yah mungkin itulah definisi bahagia. berbeda-beda untuk setiap manusia.

Yang perlu diingat:
Mirip dengan "kerinduan hanya akan datang setelah adanya perpisahan". Kondisi bahagia hanya datang setelah kita melewati ke-tidak-bahagia-an. Entah itu kecewa, penyesalan, galau, dll. Maka ketika kawan-kawan menemui hal-hal bentuk ke-tidak-bahagia-an apapun itu, suatu saat kawan-kawan akan merasa begitu bahagia saat hal itu terlampaui, terlewati.
yaa...
Hadapi dengan asik, santai, karena kita akan menjemput kebahagiaan. Yang perlu dilakukan cukuplah "Melampaui, Menghadapi" nya. 

Apapun bentuk kebahagiaan, Jikalau dirasa baik silahkan dijemput. Tapi tidak akan mungkin bahagia, orang-orang yang memiliki parameter bahagia yang "nyeleneh". Juga jangan tertukar dengan kebahagiaan yang melenakan.

Yah pembaca ane anggap cukup dewasa untuk tau mana yang baik mana yang buruk. Kalau bingung, yah saran ane sebagai pemeluk agama Islam, baca manual book kehidupan: Al-Quran, cara pakainya bisa dipahami lewat As-Sunnah.

Comments

Followers