Skip to main content

Memori 3676 - Mahameru

Ied Mubarak. Mahameru, keharuan yang entah bagaimana aku menjelaskannya...


Mencoba menuliskan perjalanan kami menginjakkan kaki di puncak para dewa. Benar kata teman:

"Jikalau Mahameru adalah puncak para dewa, maka benarlah jika kami merangkak menggapainya"


Alhamdulillah, akhirnya ane dapat kesempatan untuk mengunjungi salah satu keindahan ciptaan-Nya. Semeru (3676 mdpl). Gunung tertinggi di pulau jawa.. Whoiyyooo!! . Berawal dari ajakan seorang teman acara pendakian ke semeru yang diadakan Mahasiswa Ekonomi Pecinta Alam (MEPA) dari UNS. 

Jumat, 24 Agustus 2012. Solo

Tempat kumpul2 adalah di basecamp MEPA maka ane, dan 2 kawan dari Magelang menuju ke Solo hari kamis. Hari Jumat, malamnya kami bertemu dengan anak-anak Mepa di basecamp mereka guna ngecheck barang-barang, bahas ini-itu dll sekalian kenalan dengan mereka (Jangan lupa! bawa Surat Keterangan Sehat!. Oiya.. disini sempat kaget ane karena dari kami semua ternyata belum pernah ada yang naik Semeru!! hahaha.. dalam bayangan ane gimana kalau nyasar? (karena emang ane belum pernah ke Semeru, jadi belum tau jalannya).


Jadilah yang berangkat berjumlah 8 orang terdiri dari 4 cowok dan 4 cewek (gambar diatas ada yang gak termasuk rombongan).
Pukul 22.00 WIB kami berangkat dari Solo menuju Surabaya. Karena masih dalam suasana lebaran jadi harganya  tidak bisa jadi patokan. Tapi katanya normalnya 25 ribu sampai surabaya.

Sabtu, 25 Agustus 2012. Surabaya

Pukul 04.00 WIB kami sampai di terminal Surabaya. Bebersih, sholat subuh dll. Kemudian kami lanjut perjalanan ke Malang. Harganya ane lupa, 15 ribu biasanya kalau gak salah. Sampai di terminal Malang pukul 6.41 WIB. Langsung kami sambung menuju pasar Tumpang naik angkot dengan tarif standar 6-7 ribu per orang. Pukul 7.20 WIB kami sampai di Pasar Tumpang.


Disana sudah ada jip-jip yang menunggu para pendaki ke Ranu Pani (Desa terakhir sebelum pendakian). Tarifnya 30 ribu/orang. Berangkatnya nunggu kalau Jip sudah diisi 15 orang. Mau dibayar full 15 orang juga gak papa biar langsung berangkat hehe.. *kalau kuat*

Pasar Tumpang - Ranu Pani. 
Perjalanan Pasar Tumpang - Ranu Pani membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Selama perjalanan ane berdiri dan jalannya itu gak rata, jalanan ala gunung, berdebu, tapi disuguhi pemandangan yang Mantabbs!! melewati atas kawasan gunung Bromo!!! Subhanallah... begitu indah ternyata! (bisa jadi ini tujuan ane selanjutnya hehe). Kami sampai Ranu Pani pukul 9.30 WIB. Disana sedang ada perayaan Kemerdekaan dengan hiburan kesenian/budaya tradisional. Di sini kami disajikan danau Ranu Pani.


Kami beristirahat, bebersih, sekalian sholat dhuhur. (mandi di sini airnya wahhh!! Mantabbbs!! malah lompat-lompat sendiri di kamar mandi hahaa).

Pukul 13.27 WIB kami memulai pendakian. Jalannya tidak terlalu menanjak, cukup landai, hanya saja jauhnya itu yang membuat capek.


Pos I, kami tiba pukul 14.53 WIB
Pos II, kami tiba pukul 15.34 WIB
Watu Rejeng, kami lewat watu rejeng pukul 15.50 WIB
Pos III, kami tiba pukul 16.17 WIB
Pos IV gak ane catet langsung ke Ranu Kumbolo karena pos IV dekat banget sama Ranu Kumbolo.
Ranu Kumbolo, kami tiba pukul 19.00 WIB. Sudah malam, kami nge-camp di Ranu Kumbolo. Jangan lupa penghangatnya dipake, sempet ngobrol sama penjaga Ranu Kumbolo katanya sehari sebelum kita nge-camp saking dinginnya sampai ada lapisan es di tenda dome para pendaki. Brrrrrr...

Minggu, 26 Agustus 2012. Ranu Kumbolo

Nah! disini nih keindahan Ranu Kumbolo menampakkan dirinya ketika pagi. Sun Rise datang diantara 2 bukit diatas danau Ranu Kumbolo yang berembun karena dinginnya. Subhanallah...!!!
Disini aktivitas kami random sekali, ala berwisata ke tempat wisata. Foto2, masak2, makan bareng, dll.

ini dia foto-fotonya, ane gabungin dengan hari terakhir yang ngecamp disini juga.






















Ranu Kumbolo - Cemoro Kandang

Pukul 10.27 WIB kami berangkat melanjutkan pendakian. Semua di packing kembali, sampah-sampah di kumpulkan dan dibawa. 
Tanjakan Cinta. Dimulai dengan Tanjakan Cinta. Konon kalau bisa berjalan tanpa menoleh kebelakang maka keinginan yang berbau2 cinta akan terkabul (kalau gak salah gitu mitosnya). Hahaha... yah sebagai hiburan boleh lah. Lagipula medan yang terlihat landai ini ternyata cukup melelahkan juga dilewati.
Oro-Oro Ombo. Lewat dari tanjakan cinta maka di depan adalah Padang Savana berhiaskan bunga berwarna ungu lavender. Sayangnya waktu itu sedang bukan saatnya mekar. Katanya sekitar bulan April bunga di Oro-oro ombo sedang mekar-mekarnya. Jadinya terlihat padang savana berwarna lavender. Keren banget pastinya!
Cemoro Kandang. Setelah oro-oro ombo adalah perjalanan melewati hutan cemara namanya Cemoro Kandang. kami sampai pukul 11.05 WIB. Tracknya landai tapi panjang. Melelahkan. Di sini ane mulai memisahkan dari rombongan jalan dulu. Bukan apa-apa sih tapi biar nanti waktu istirahatnya lebih lama gitu aja hehehe...

Cemoro Kandang - Jambangan
Sampai Jambangan pukul 12.38. Sempet tertipu juga disini, sebelum sampai jambangan ada orang yang dengan semangatnya bilang gini, "50 meter lagi mas, itu tanjakan terakhir habis itu Kalimati!" .Wuuuuih langsung semangat karena tujuan rombongan kami memang Kalimati untuk tempat ngecamp berikutnya. Memaksakan diri, eh sampai diatas tulisannya: "Jambangan" ealah jian -________-".

Jambangan - Kalimati
Gak jauh dari Jambangan, track landai bahkan sedikit menurun sampailah ane di Kalimati pukul 12.58 ternyata ada kawan ane yang nyusul ngejar hahaha. Alhamdulillah.. kami langsung solat dhuhur dulu. Istirahat dan tiduran!. Rombongan yang dibelakang akhirnya sampai Kalimati jam 14.30an hehehe cukup lama kan buat istirahat? selisih 1,5 jam-an buat tidur2an.


Agenda selanjutnya adalah mendirikan tenda dome plus persiapan2 buat menuju mahameru!. Kami "pesta2", kemudian kami malah dikasih logistik berlebih dari para pendaki yang mau turun. Buat api unggun, dan kemudian tidur sejenak merefresh tenaga untuk menuju puncak yang direncanakan pukul 23.00 WIB.

Menuju Mahameru
Pukul 23.00 WIB kami bersiap2, doa bersama bareng beberapa rombongan pendaki lain, dan berangkatlah menuju mahameru. Kondisi gelap hanya dituntun sinar lampu senter dari para pendaki. Ane mengikuti rombongan melewati track hutan yang menanjak. Sudah bukan landai lagi seperti track-track sebelumnya. Saat break, rombongan itu saling menunggu dan berhadapan. Ealah lha kok ternyata bukan rombongan ane! Hahaha.. ya sudah ane bersama 1 kawan ane terus melanjutkan perjalanan sendiri berbekal nekat saja ngikutin jalur yang ada.

Senin, 27 Agustus 2012

Arcopodo. Sampai Arcopodo pukul 00.28 WIB. Di sini ada beberapa tenda para pendaki. Arcopodo memang biasa digunakan untuk ngecamp para pendaki tetapi tempatnya tidak begitu luas dan jauh dari sumber air sehingga sering bukan pilihan kebanyakan para pendaki untuk ngecamp. Istirahat sebentar, kami berdua terus melanjutkan perjalanan.
Cemoro Tunggal. Satu-satunya yang tidak kesampaian adalah ke cemoro tunggal. Kenapa? Karena pohon cemara yang menjadikannya nama Cemoro Tunggal sudah tidak ada waktu kami disana. Dari sini ane mulai meninggalkan kawan ane tadi, bukan karena apa-apa tapi kawan ane malah yang mempersilahkan ane duluan. Plus waktu itu dingin banget kalau terlalu lama istirahat justru kedinginan.

Mahameru

Ini yang paling seru!! Jujur saja ane merasakan sesuatu semacam pengalaman spiritual waktu mendaki mahameru. Setelah menyalip sekitar 3 rombongan, jadilah ane paling depan mendaki mahameru. Kalau boleh sedikit lebay, pergolakan batin waktu itu benar-benar seru!
- Track kerikil + batu-batu besar
- Gelap
- Angin kencang
- Senter redup-redup, yang lain sudah pakai Head Lamp, ane masih pake senter kecil berbaterai ACB dengan nyala warna kuning (kelihatan paling beda karena yang lain warna putih). Sampai 2 kali ganti baterai gara-gara saking redupnya senter.
- Sendiri!!! <--- ini yang membuat tambah seru!

Track kerikil membuat perjalanan 1 langkah seperti setengah langkah saja atau mungkin malah turun lagi. Ane sampai harus merangkak melaluinya. Begitu seterusnya hingga ane benar-benar merasa lapar. Kadang istirahat kemudian jalan lagi. Tidak sampai 10 langkah sudah capek lagi, merangkak, begitu seterusnya. Istirahat pun memilih dibalik batu agar tidak terkena angin (dingin). Saking laparnya, ane mau makan coklat bekal saja tangan ane sampai gemetar kedinginan untuk membuka tas dan bungkus coklat. Senter digigit di mulut. Percaya atau tidak ane sempat bermimpi singkat ketika istirahat. Aneh-aneh pokoknya,  dari mimpi kelamaan istirahat dan terbangun di pagi hari sampe ada mimpi dibuatkan sarden tapi suruh ambil dipuncak.. wkwkwkwk... Setelah terbangun, ternyata masih sendiri ditemani gelapnya sekitar dan kerikil-kerikil yang sering berjatuhan.

Ane sempat ragu ketika melihat kebawah ternyata rombongan terdekat tertinggal jauh hanya terlihat lampu-lampu headlamp-nya saja. Nampak kecil. Ketika Istirahat sejenak ane mematikan lampu senter. Sambil bernafas dalam-dalam menahan kencangnya angin ane melihat sekitar. Gelap memang, tapi disitulah letak Kesyahduannya. Subhanallah! siluet bukit-bukit dan bintang-bintang tak tertutupi awan, begitu banyak, begitu indah!!!

Setelah ane pikir-pikir, mirip banget kondisi ane waktu itu dengan lagunya Padi - Sang Penghibur. Dimana ane sampe sebegitunya menyemangati diri untuk terus mendaki. Bermonolog.
nah ini liriknya:

Ohh...
bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya


ku gerakkan langkah kaki

di mana cinta akan bertumbuh
ku layangkan jauh mata memadang
tuk melanjutkan mimpi yang terputus
masih ku coba mengejar rinduku
meski peluh membasahi tanah
lelah penat tak menghalangiku
menemukan bahagia
o… o…
bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya


Pukul 04.31 WIB. Jadilah ane pendaki pertama yang menginjakkan kaki di Mahameru hari itu. Masih gelap. Dibantu optimisme melihat bekas tongkat dan botol, ane sempat mencari-cari barangkali ada pendaki yang sudah duluan sampai. Niatnya mau gabung. Ternyata diatas sepi! Kondisi gelap dan angin sangat kencang, ane beberapa kali mondar-mandir memastikan siluet hitam. "Wah itu mungkin pendaki", setelah didekati ternyata batu. Beberapa kali ane menyoroti batu dengan lampu senter karena saking optimisnya kalau ada pendaki biar bisa buat cerita-cerita minimal sambil nunggu yang tertinggal di bawah.
Brrrrr. Angin benar-benar kencang. Bendera merah putih di tengah mahameru yang berkibar dengan liarnya menjadi tempat berlindung. Di balik tumpukan batu yang menopangnya ane tiduran menghadap ke langit. Bisa dibayangkan, indahnya bintang-bintang sebelum sampai puncak saja sudah membawa kesyahduan. Apalagi di puncak dimana tidak ada yang menghalangi di seluruh horisonnya...

Yah biar gak panjang-panjang (malah jadi kayak cerpen, meskipun asik juga bercerita hahaha!) ane masih kedinginan, ane mencari-cari batu yang cukup besar bahkan sedikit turun lagi dari puncak kemudian ane duduk dibaliknya sambil menahan dingin menunggu pendaki yang datang.

sekitar 15-20 menitan, datang pendaki. Langsung dimulailah acara foto-foto!.
Menunggu sebentar dan yang dinanti pun datang...
Sunrise..!!!

Inilah puncak para dewa. Mahameru!















Banyak peristiwa-peristiwa menarik selama perjalanan yang belum sempat diceritakan. Bergabungnya rombongan dari Surabaya dan seorang dari Bandung. Kebersamaan yang menumbuhkan rasa persahabatan dari kami yang tidak saling kenal awalnya.
Mahameru dan Persahabatan kecil ini diakhiri dengan semua berteriak "Mee Raaaa Piiii...!!!"
Woooohh!!??

Hahahaha! Sampai bertemu lagi kawan!


Comments

  1. Muehehehe... gimana gimana?
    Mau??

    Ayok sa nge-Gunung!

    ReplyDelete
  2. Wah adventure banget jri.
    Sendiri lagi perjalanan ke puncaknya. Uwooo brani banget. Keren keren jri. Lanjutkan!
    Itu foto-fotonya bikin pengen. Pemandangannya mantap! Nice pict!

    ReplyDelete
  3. kata kata gua loe pake hahahaha
    asheeek dah . .

    ReplyDelete
  4. @Amelia Syarfina Qisthi:

    gimana mel? tertarik ngegunung? haha..

    @sehelai lontar:
    hahaha..

    ReplyDelete

Post a Comment

Followers