Skip to main content

Memperbaiki atau Merusak?

Fenomena akhir-akhir ini dengan semakin ramainya isu Agama memunculkan pendapat-pendapat yang menurut saya perlu dicermati.

1. Pilkada Muslim - Non Muslim

Isu yang lalu membesar dan ramai diperbincangkan dipicu oleh orang yang tidak sensitif dengan masalah golongan. Sudah saya tuliskan sebelumnya bahwa ada golongan yang benar-benar memperbaiki dan ada juga yang sekedar menolak.

2. Pernikahan Dini

Salah satu isu yang dikaitkan dengan agama adalah ajakan untuk menikah daripada berpacaran. Contohnya ada dari anak seorang ustadz. Menariknya beberapa waktu yang lalu saya menemui artikel yang didalamnya membahas bahwa ajakan itu dinafikan dengan alasan pernikahan tidak segampang/sesederhana hanya bermodal cinta tapi harus banyak persiapan ini-itu, bagaimana merawat anak, pendidikan, dan sebagainya. Lalu alasan kenapa menikah untuk menghindari maksiat (termasuk perzinaan) dinafikan dengan perlunya pendidikan tidak dengan menyuruh menikah.

Membaca itu jadi bertanya-tanya, Kenapa harus dinafikan? Menikah dini bisa menjadi solusi. Pendidikan juga bisa menjadi solusi. Menikah tidak berarti seketika menjadi ibu-bapak lalu membesarkan anak, saya rasa tidak seremeh hanya untuk halal memenuhi kebutuhan biologis seperti itu. Aktivitas berpacaran juga bisa dilakukan dalam status pernikahan malah lebih aman dari fitnah juga lebih dewasa karena sudah memiliki keterikatan. Tidak perlu menafikan, tawarkan solusi tapi jika ada solusi lain yang juga solutif maka tak perlu dinafikan. 

3. Zakir Naik

Kedatangan beliau di Indonesia ditanggapi beragam ada yang Pro ada yang Kontra. Uniknya meskipun dakwah yang beliau sampaikan sama sekali tidak ditutup-tutupi bahkan gampang sekali dilihat di media sosial/youtube tetap saja ada yang menilainya dengan penilaian yang buruk. Isi dakwah beliau positif, terbuka tanya jawab, masing-masing memiliki pilihan untuk datang atau juga tidak ke ceramah beliau lalu kenapa ada yang kontra? Tidak setuju dengan beliau ya tidak perlu dilihat/didatangi/didengar mengapa harus menyebar kebencian?

Isu keberagaman? Kalau dakwah beliau dianggap memecah keberagaman lalu bagaimana dengan umat manusia dari awal yang didakwahi oleh para Nabi dan Rasul? Ada perbedaan yang jelas antara dialog untuk mencari manfaat dengan yang sekadar membicarakan isu agama untuk meremehkan atau bahan guyonan.

Membuat ragu? Tidak perlu didengarkan. Itu seperti halnya orang yang tidak suka keramaian lalu menyuruh orang-orang disekitarnya untuk berhenti dan diam, padahal itu Terminal. Beliau Zakir Naik sedang berdakwah dan dakwah tidak hanya berisi hal yang menyenangkan/menenangkan didalamnya juga ada peringatan dan konsekuensi.

Banyak yang mendapat manfaat dengan ceramah Zakir Naik, saya rasa tidak ada yang dirugikan karena isinya juga positif tidak menebar kebencian. Tapi barangkali bakal dilihat berbeda bagi mereka yang berharap semua harus sesuai dengan egonya. Bukan pada apa yang seharusnya tapi sekadar keinginan saja.


Comments

Post a Comment

Followers