Skip to main content

Anonim

Tiga Puluh Tujuh sudah surat dari dia saya terima dan tepat hari ini 1 Januari 2019 adalah tiga tahun lebih satu bulan sejak ia pertama kali mengirim surat. Sekali setiap bulannya dan selalu saja tertanggal satu, entah apa maksudnya.

Isi surat selalu sama, kadang dia bercerita tentang kehidupan, masalah juga cara dia mengambil keputusan, kegiatan sosial yang dia lakukan, sampai pada cerita pekerjaan meski tidak pernah menyebut sebagai apa. Salah satu kalimat pada Surat ke-14 yang ia tulis hanya "Oiya aku belum cerita, untuk biaya itu semua aku dapat dari hasil apresiasi orang-orang. Gimana keren kan?".

Dia sering melempar pertanyaan yang tentu tidak akan pernah bisa saya jawab. Kenapa? Karena dia tidak pernah menulis siapa dan darimana. Ya.. semua surat itu dibuat tanpa nama dan alamat jelas hanya "Teruntuk Danu" . Percayalah sudah banyak yang saya lakukan untuk mencari tau siapa dia dan darimana. Termasuk bertanya pada kurir yang selalu mendapat jawab "Amanahnya gitu e mas, kata mbaknya gak boleh bilang. Kena dosanya nanti saya". Saya pancing-pancing hingga saya paksa pun tidak pernah berhasil meski sekadar info seperti apa dia atau dimana.

Sampailah pada surat ke-37 ini isi surat hanya bertuliskan:

Danu, sudah genap 3 tahun bukan sih sejak aku kirim pertama kali? Terima kasih sudah mau mendengar :)

"Lah.. udah gini doang? Tiga tahun lebih satu bulan kali!. Ah.. percuma juga jawab". Sepertinya saya mulai menginginkan tulisan yang lebih panjang darinya agar bisa lama membaca. Entah siapa dan dimana dia...



*Inspirasi cerpen: lagu "Fatwa Pujangga".

Comments

Followers