Uneg-uneg ane nih, kenapa sering sekali ane jumpai aktivis2 "islam" itu ISLAMI tadi TIDAK MENELADANI.
Mereka sering sekali pakai kata "Insya Allah", "Afwan", "Sami'na waato'na", dll. tapi kok agak gimana ya?
Makna2 itu direduksi sendiri. Kata "Insya Allah" bukan menjadi janji terhadap usaha untuk menepati. Kata "Afwan" menjadi kata yang lumrah untuk sebuah toleransi. "Sami'na waato'na" dilaksanakan tapi tidak diniati.
Lagi-lagi yang ane soroti itu keseriusan akan acara/tindakan, "MULUTMU HARIMAUMU", klo memang gak bisa, gak yakin, ya tinggak katakan! Apa susahnya?
Ane kadang emosi sudah buat kesepakatan trus dilanggar tanpa alasan yang jelas. Intinya sebenernya keseriusan sih. Wujudnya bisa berbentuk sedikit saja "Pengorbanan". Berkorban waktu, kesenangan, dll.
Gak usah bilang "Insya Allah" jika tidak yakin, katakan "Ya, tapi.. bla bla bla... jadi kemungkinan bla bla bla" bagi ane itu CUKUP!!! terserah itu buat siapa saja tidak mengenal itu Pementor, Senior, Ustad, dll bagi ane tunjukan sedikit "keteladanan" apalagi sudah menyandang aktivis Islam...
curhat dikit:
[ini salah satu alasan yang membuat ane agak gimana setiap ketemu dan buat kesepakatan dengan yang namanya Aktivis Islam. Pernah ane diminta sesuatu n diberi deadline. Eh sampai deadlinenya tiba syarat untuk mengerjakan itu gak dikasih2 padahal sudah 2 kali ngomong katanya mau ngasih jauh2 hari eh nyatanya malah sampai kelewat beberapa hari baru dikasih. Setelah itu ane dikejar2 suruh cepet, What The !!!! sebenernya KALIAN ITU SERIUS ATAU MAIN2 ???? ah sudahlah memang disini tempat ane bisa meluapkan uneg2. Mending bergaul sama orang-orang biasa yang jujur tentang sebuah kesanggupan dari pada orang-orang yang (maaf) "Menjengkelkan"]
Mereka sering sekali pakai kata "Insya Allah", "Afwan", "Sami'na waato'na", dll. tapi kok agak gimana ya?
Makna2 itu direduksi sendiri. Kata "Insya Allah" bukan menjadi janji terhadap usaha untuk menepati. Kata "Afwan" menjadi kata yang lumrah untuk sebuah toleransi. "Sami'na waato'na" dilaksanakan tapi tidak diniati.
Lagi-lagi yang ane soroti itu keseriusan akan acara/tindakan, "MULUTMU HARIMAUMU", klo memang gak bisa, gak yakin, ya tinggak katakan! Apa susahnya?
Ane kadang emosi sudah buat kesepakatan trus dilanggar tanpa alasan yang jelas. Intinya sebenernya keseriusan sih. Wujudnya bisa berbentuk sedikit saja "Pengorbanan". Berkorban waktu, kesenangan, dll.
Gak usah bilang "Insya Allah" jika tidak yakin, katakan "Ya, tapi.. bla bla bla... jadi kemungkinan bla bla bla" bagi ane itu CUKUP!!! terserah itu buat siapa saja tidak mengenal itu Pementor, Senior, Ustad, dll bagi ane tunjukan sedikit "keteladanan" apalagi sudah menyandang aktivis Islam...
curhat dikit:
[ini salah satu alasan yang membuat ane agak gimana setiap ketemu dan buat kesepakatan dengan yang namanya Aktivis Islam. Pernah ane diminta sesuatu n diberi deadline. Eh sampai deadlinenya tiba syarat untuk mengerjakan itu gak dikasih2 padahal sudah 2 kali ngomong katanya mau ngasih jauh2 hari eh nyatanya malah sampai kelewat beberapa hari baru dikasih. Setelah itu ane dikejar2 suruh cepet, What The !!!! sebenernya KALIAN ITU SERIUS ATAU MAIN2 ???? ah sudahlah memang disini tempat ane bisa meluapkan uneg2. Mending bergaul sama orang-orang biasa yang jujur tentang sebuah kesanggupan dari pada orang-orang yang (maaf) "Menjengkelkan"]
Comments
Post a Comment