Skip to main content

Dapat Surat!


Dahulu kala ketika ane masih kecil, ane hidup terpisah dari nenek (ane nyebutnya Mbah Uti, ejaan ala anak kecil untuk Mbah Putri ). Mbah di Magelang, ane di Cilacap. Sebagai anak yang dibesarkan bersama nenek, sering ane kangen pulang ke Magelang. Kesempatan pulang hanya ketika libur panjang (kenaikan kelas/libur puasa). Nah disela-sela itu kalau pas Ayah atau Ibu ke Magelang baliknya ke Cilacap selalu mbah uti menitip surat untuk ane dan kakak ane, disitu ada tulisan khas dari mbah uti dan terselip uang jajan :D. Rasanya senang sekali, bahkan membuka amplop surat saja terasa menggembirakan...

Oiya jangan lupa! masa kecil juga masa berseminya cinta monyet :D, beberapa kali dapat surat dari penggemar. Surat cinta ditulis dengan tinta warna-warni, kertas yang menawan, serta bahasa yang puitis (template yang digunakan sih sekitar "Kalau kamu jadi A maka aku jadi B nya" hahaha :D) kemudian diantarkan dalam bentuk origami unik. 


itu dulu...

Sekarang?
2 Minggu yang lalu ane ke kantor pos terdekat untuk mengirim sesuatu. Ketika mengantre menunggu giliran, tiba-tiba pikiran me-Rewind kenangan dapat surat dari mbah uti yang ane tuliskan diatas dan kisah-kisah berkaitan dengan surat. Langsung dah otomatis membandingkan dengan kondisi sekarang.

Internet (email, media chatting, dll), SMS. Menulis dan mengirim surat sudah tergantikan dengan semakin menjamurnya teknologi-teknologi tersebut. Tidak menjadi masalah sebenarnya, cuman ada yang hilang yang tidak bisa digantikan oleh kemajuan teknologi. Sekarang memberi kabar mudah saja langsung SMS, Telp, dll. Dahulu mengirim kabar harus manulis surat, bisa juga ke Wartel, ataupun ke telepon umum yang harus masukin uang receh dulu. Tiba-tiba ada surat dari sanak keluarga setelah sekian lama tidak pernah bertemu, bukankah ini mengasyikan?

Itu dia! Ada rasa yang tak tergantikan... :D


Comments

Followers