24 Januari, minggu malam yang entah kenapa menjadi terlalu membosankan berdiam diri di kamar kosan meski sedari pagi hingga sore sudah beraktivitas diluar kosan. Maka berangkatlah ane berburu kuliner, target ditentukan, Es Teller. Sesampainya disana terpikirkan rencana selanjutnya adalah nonton maka ane berbelok ke XXI. IP Man 3 ternyata sudah tidak tayang dan jadilah nonton Ketika Mas Gagah Pergi. Kesan KMGP. Ane rasa didalamnya menyajikan realita yang ada di masyarakat bahwa hal-hal yang berkaitan dengan agama jadi sekadar "ilmu jadi orang baik" atau "kisah nabi" dan sebagainya. Ia yang menjadi asing karena kebiasaan yang entah benar-salah-nya belum pasti. Ia menjadi bahan lelucon karena dianggap kuno. Ia terpisah dari bahasan kehidupan. Barangkali karena ganjarannya tak terindera tak seperti ganjaran berupa materi yang langsung terasa. Tapi ada kalimat menarik, "Setelah belajar mendalami, disitu menemukan ketenangan, kebahagiaan yang sesungguhnya
silahkan dibaca, silahkan tinggalkan komen, cuma ngeshare uneg-uneg...