Skip to main content

Bahas Manga "Hello, I was your friend"

Sedikit berbagi cerita tentang Manga. Bagi yang suka Manga tentu bakal menemui banyak cerita yang akan saya tuliskan. Tapi bukan ceritanya hanya ada drama yang tersirat menurut saya. Cerita ini berkaitan dengan manga dimana tokoh utama selalu ceria (setidaknya nampak ceria) tak pernah sedih/berkeluh kesah. Yang ada hanya main, heboh, seru-seruan dengan kawan-kawannya. Memiliki tujuan menjadi yang terkuat (One Piece, Naruto, Black Clover, dsb) atau melindungi kawan. 

Nah biasanya sembari hidup bersama yang kental aroma persahabatan, kawan-kawan si Tokoh ini juga mulai membangun impiannya masing-masing, mulai beranjak ke kehidupan selanjutnya. Atau setidaknya begitulah alur hidup manusia pada umumnya. Si Tokoh utama selalu ikut senang dengan capaian kawan-kawannya. Ada yang berhasil dengan materi, ada yang berhasil dapat pasangan, ada yang berhasil dalam karir, atau ada yang berhasil mendapat kekuatan super. Dia selalu memberi selamat, ketawa ketiwi, atau sampai pesta.

Nah... drama tersirat itu bahwa si Tokoh ini dari awal memang tak ada tujuan selain berjuang bersama kawan-kawannya melindungi desa, melindungi manusia. Namun, yang tidak disadari adalah ia mulai kehilangan kawan-kawannya karena kehidupan baru mereka. Semua kilas balik kebersamaan sebelum kawannya sukses diputar. Ketika desa sudah aman, dia menjadi yang terkuat, lalu tiba-tiba sekarang sepi, makan ramen di toko langganan melihat kursi-kursi yang dahulu penuh keceriaan kawan-kawannya sekarang kosong. Untung masih ditemani sang penjual ramen. Memang pada akhirnya tidak ada pilihan lain baginya kecuali ikut senang melihat kawan-kawannya sukses. Lalu si Tokoh menahan dirinya untuk tidak ikut campur urusan kawan-kawannya membiarkan mereka bahagia dengan capaiannya.. 

Itu dia dramanya, entah pembaca-pembaca manga lain apakah bisa menangkap situasi ini atau tidak. Hanya ketika membaca manga, saya pribadi kadang terbawa menikmati situasi yang dibangun didalamnya maka ketika ada hal semacam ini jadi mengganjal.

"Hello, I was your friend when you are single/poor/etc"

Comments

Followers