Skip to main content

Bosan

Semakin kesini semakin banyak berita yang cukup menggangu. Korupsi, penistaan, penganiayaan ulama, fitnah, pembelaan LGBT, fenomena pelakor, kenakalan remaja, dan sebagainya. Lalu perilaku-perilaku berebut dunia, tahta, perihal harga diri, kepantasan, iri, dengki, penghinaan, balas dendam, dan lainnya. 

Kenapa tidak selesai-selesai ya? ketika ada nasihat ada saja yang melawan, keduanya menyampaikan argumen-argumen yang benar atau terkesan benar. Tak akan pernah berakhir jika memang bukan kebenaran yang dicari. Meninggikan ego.

Hal semacam ini sudah ada sejak dahulu ketika masih berorganisasi, ketika membahas sesuatu bahkan saran baik harus diadu dengan saran baik hingga salah satu dinafikan. Kenapa tak berjalan bersama saja? Apa agar pendapatnya dipilih? Agar timbul pengakuan eksistensi diri? Sepertinya hal semacam itu tidak begitu mendesak dibanding kebaikan yang sedang diusahakan bersama.

Banyak juga ditemui bagaimana harga diri begitu dijunjung tinggi hingga ketika salah pun tak mau mengakui. Apa harus sekali memberi argumen-argumen agar mengakui? pun itu masih dibalas dengan argumen juga, yang sebenarnya bisa langsung selesai sedari awal jika berlapang dada mengakui kesalahan. Lagi-lagi haruskah hal semacam ini diperpanjang? apa tidak lebih baik segera menyelesaikan permasalahan lalu pergi minum Es Good Day sambil ngobrol santai misalnya.

Saya jadi teringat dahulu ada teman yang motornya menyerempet mobil. Meski tau dia yang salah, si teman ini sudah bersiap memarahi si pemilik mobil tujuannya memenangkan argumen dan tak mengganti kerusakan. Begitu mobil berhenti dan sang empunya keluar, langsung disambut kalimat-kalimat kekesalan oleh teman saya ini. Eh.. si empunya mobil justru menepuk pundak dan berkata santai kalau ia tidak mempermasalahkan mobilnya yang lecet. Si teman ini bercerita kalau setelah itu dia merasa bersalah dan gak enak dengan si empunya mobil.

Jadi..
Apa harus selalu di posisi paling tinggi? Bagaimana jika setara saja?
Apa harus selalu ada yang menang dan ada yang dikalahkan?
Apa tidak mungkin kebenaran datang dari orang lain?
Apa semua harus selalu dibahas?
Apa dunia harus selalu didapatkan?
Apa orang lain tak boleh mendapat lebih?
.
dst..

Selalu berulang hanya berganti sosok. Saya kok bosan ya? Yah semoga tidak sedang membicarakan diri sendiri. Aamiin

Comments

Followers