Skip to main content

Awas cinta mengancammu (?)

[Oke, bingung mau diisi apa, akhirnya ane copas saja note2 ane di FB.. Hahaaha]

Tulisan ini mengambil tema yang bisa dibilang sangat jarang bagi diri saya pribadi gunakan baik dalam artikel maupun 'update status'. Kesempatan ini saya hanya akan men-share pendapat pribadi saya yang berkaitan dengan judul diatas...

Saya akan ceritakan nanti kenapa saya menulis artikel ini...

Suatu ketika, saya pernah membaca sebuah majalah islami saat masih SMA. pertama hanya iseng-iseng membuka majalah itu, kemudian saya dapati rubrik/kolom pembaca untuk berkonsultasi (semacam rubrik konsultasi/tanya jawab). secara garis besar isi rubrik tersebut :


Penanya memperkenalkan diri sebagai seorang aktivis kampus dan dia seorang perempuan. Dia ikut dalam sebuah Organisasi di Kampusnya. Permasalahan yang dialami adalah dia kemudian menyukai (jatuh cinta) seorang ikhwan (laki-laki) yang menjadi ketua Organisasi tersebut.

konflik batin semakin menguat karena mau tidak mau dia akan sering bertemu/melihat sang ketua. Setelah itu, dia memutuskan untuk keluar dari Organisasi. dia memiliki pemikiran bahwa dengan keluar dari Organsisasi tersebut dia bisa meredam rasa suka dan menghilangkannya.

Yang kemudian dia tanyakan di rubrik itu adalah : "Salahkah perbuatan saya itu?"


Pengampu rubrik tersebut adalah seorang akhwat juga, beliau menjawab dengan jawaban yang bagi saya menjadi sangat menarik untuk dicermati. Beliau menyampaikan jawabannya denagn bahasa yang santun yang secara garis besar sebagai berikut:

Cinta bukanlah musibah yang harus dilawan/dihilangkan. Cinta adalah rahmat/karunia yang diberikan Allah kepada hamba-hambanya yang harus disyukuri. Karena justru dengan cinta seorang Ibu bisa begitu menyayangi anaknya. Seorang kakak menyayangi adiknya, dan Ayah menjadi pelindung serta mencari nafkah untuk anak dan istrinya. . .

(maaf, lupa lanjutannya, yang saya ingat pada akhirnya beliau memberi kebebasan kepada penyanya itu untuk tetap di organisasi atau meninggalkannya)

Pernyataan diatas bagi saya pribadi menjadi suatu jawaban yang baru dan mengubah sekaligus memperluas cara pandang saya.

Artikel ini dibuat setelah beberapa waktu yang lalu saya dapati sebuah gambar. dimana isinya adalah gambar (kartun) seorang laki-laki berpeci desebelah kiri dan seorang perempuan berkerudung di sebelah kanan. diantaranya terdapat lambang hati berwarna merah jambu yang dideformasi menjadi bentuk setan lengkap dengan tongkatnya (trident). diatas gambar itu terdapat kalimat "Awas!!, merah jambu mengancammu!" tercetak tebal berwarna merah.

Dalam pandangan saya, Alangkah bijaksana dan indahnya jika menganggap cinta adalah sebuah karunia dari Allah SWT yang diberikan kepada hambanya dan bukannya menganggap itu sebagai musibah. Yang diperlukan adalah bagaimana cara menyikapinya. Cinta bisa begitu indah menghiasi hidup kita, berjalan bersama, dan terkadang memotivasi kita, dimanapun itu... yang sering dilupakan adalah arti cinta itu tidak sesempit yang biasa kita jumpai...

Yang perlu diperhatikan adalah cinta itu tidak sampai mengalahkan cinta kita kepada Allah SWT, Rasulullah, dan Kedua Orang Tua kita...


~ mohon maaf jika adalah kesalahan

Comments

Followers