Skip to main content

Melo #1

Sori, postingnya melo bentar...

Bagaimana rasanya ketika kau berjuang memberi pengertian tentang jangan pacaran tapi lingkungan mengatakan sebaliknya?

Sedih... Ya sedih. Ketika kau begitu menyayangi kawan-kawanmu tapi tak bisa berbuat banyak selain hanya sekadar memberi nasihat itupun tersirat. Memang hasil urusan Allah, tapi kalau semacam gak ngefek kesekitar ternyata sedih juga yaa... haha...

Semakin banyak yang malah memamerkan pasangannya. Semakin heboh tanggapan-tanggapan kawannya. Semakin sering yang malah menjodoh-jodohkan kawannya bukan untuk menikah tapi untuk dipacari. 


Lebih sedih lagi ketika malah doa yang keluar: "semoga pacarku diberikan kesehatan" atau "semoga hubungan kita langgeng". Ketika ayat-ayat suci disematkan untuk hubungan mereka. Ada masalah dengan pacar, malah yang keluar "Mungkin Tuhan sedang menguji hubungan kita". Ya Allah... sedih rasanya. 

Emang kenapa sih kalau single? Jadi bahan lelucon 'jomblo apalah' itu? Kan kita yang bener, apa masalahnya? Takut gebetan diambil orang? Halaah kalau jodoh mah mau mampir kemana-mana jatuhnya juga kepelukan kita kok. Itu yang lagi dipacarin juga bisa jadi calon suami/istri orang.

Saya kalau jalan kemana-mana lihat pasangan begitu mesra dengan pacarnya dalam hati seakan " duh... kok?", apalagi jika yang perempuan bagus dalam berjilbab. Beda sekali suatu ketika saya coba iktikaf di Mesjid UI, ketika takmir memberi pengumuman area iktikaf "Bagi yang berkeluarga silahkan di selasar kanan atau kiri" saya lihat banyak keluarga beserta anak-anaknya iktikaf disana. Rasanya iri...

Tapi... Ya itulah...

Barangkali fenomena pacaran seperti ini memang sudah sejak dahulu, hanya diri ini saja yang semakin lama semakin diperlihatkan budaya seperti ini...

Jika sudah begini jadi inget kisah Rasulullah yang tak hanya diabaikan, dilempari pun pernah ketika mengenalkan Islam. Malaikat sampai sampai menawarkan kehancuran umat itu tapi Rasulullah justru mendoakannya. Beliau memberi contoh terbaik dalam berdakwah.

Sabar aja sabar. Hasil urusan Allah. Itu temen sebentar lagi menikah lewat taaruf. Jujur saja padahal temen yang mau nikah tapi entah kenapa saya ikut seneng, malah ikut deg-deg-an haha... Selamat saudaraku! Kalau iktikaf sudah beda tempat sekarang, di area keluarga :D.


Comments

Followers