Fenomena "mmmh" akhir-akhir ini terjadi dikalangan masyarakat. Gimana ya mendeskripsikan "mmmh" itu?.. ane lihatnya semacam belum rela atau masih tak terima dengan apa yang seharusnya, bukan apa baiknya. Mungkin memang butuh waktu.
Jaman dahulu ketika Nabi Musa membawakan wahyu dikalangan orang-orang yang percaya bahwa Fir'aun adalah tuhan apakah orang-orang langsung percaya begitu saja? tidak. Ketika Nabi Muhammad membawakan wahyu apakah orang-orang langsung percaya begitu saja? tidak. Bahkan Nabi Nuh berakhir dengan musnahnya suatu kaum. Masalah kepercayaan memang tak bisa dipaksakan, hidayah tak bisa dipaksakan, ia anugrah dari Allah SWT. Bahkan paman Rasulullah yang membantu beliau pun tak mendapat hidayah hingga akhir hayat. Seseorang yang paling ringan siksaannya kelak.
Benar-salah memang menjadi isu sensitif saat ini. Bukan karena perihalnya, tapi sikap orang-orang yang menanggapinya. Budaya turun menurun salah satu sebabnya. Lihat saja Nabi Ibrahim berdakwah di tengah-tengah masyarakat penyembah berhala yang sudah turun-menurun bahkan bapak beliau sendiri adalah pembuat berhala. Bagaimana reaksi mereka terhadap "ajaran"/"ilmu" baru yang dibawa Nabi Ibrahim? Menolak. Meski yang disampaikan adalah kebenaran. Meski sudah diberikan contoh ketidakberdayaan tuhan mereka.
Seperti itu juga yang terjadi sekarang ini. Ejekan dan sindiran banyak ditujukan ke orang-orang yang berusaha menyampaikan firman Tuhan. Logika dimainkan, penilaian baik-buruk, hak asasi juga digunakan yang padahal semua ini hasil olah pikir manusia. Padahal kalau mereka sadar, hasil olah pikir manusia yang sepakat akan sesuatu yang kemudian digunakan bersama untuk mengatur mereka hasilnya ya tinggal lihat kembali jaman Fir'aun mereka menganggap seorang manusia "tuhan". Tak mesti disamakan hasilnya, hanya menunjukkan saja bahwa ada kelemahan dalam hasil nalar manusia.
Lalu tanggapan dari ejekan dan sindiran ini juga beragam. Bagi yang bersumbu pendek malah menambah keramaian tak meredakan, memperkeruh tak menjernihkan. Mereka yang bersumbu pendek tipe-tipe ingin menunjukkan "Saya benar! kamu salah! kamu gak layak disini! neraka kamu!". Kadang ditambah umpatan yang semakin tak ada bedanya, juga hal-hal lain yang tak ada kaitannya dengan penyampaian kebenaran.
Yaaah... begitulah. Sejak dahulu sudah ada... tak perlu heran. Yang pasti kebenaran tetaplah kebenaran meski sejuta orang mengatakan tak demikian...
Saya mau tanya..
ReplyDeleteAnak kecil yang digambar lagi ngapain ya? :D
Muhammad Syafiq Sejarah
'Menolong' si kelinci...
ReplyDeleteLucu, jadi ane buat ilustrasi..