Skip to main content

Cerita Dari Tiongkok Era Tanpa "Tirai Bambu"


Sekadar share, dapat artikel dari FB, dan ane cari di google ternyata sedikit yang ngeshare (salah satunya disini). Mungkin belum banyak yang tau atau mungkin juga ane yang salah keyword. Artikel yang bagi ane cukup menarik. Bagaimana melihat sesuatu dari sisi yang berbeda. THINK DIFFERENT!!
Begini ceritanya:

Cerita Dari Tiongkok Era Tanpa "Tirai Bambu"


Pada suatu ketika terjadi perampokan di Guangzhou; para perampok berteriak pada setiap orang [yg hadir]: "Semua jangan bergerak. Uang [bank] adalah milik negara, sedang nyawa Anda adalah milik Anda!"

Semua orang di bank menengkurap dengan patuh. Inilah yg dinamakan: "Konsep Perubahan Fikiran -- perubahan pola fikir konvesional!”

Seorang wanita secara provokatif berbaring di atas meja. Salah seorang perampok berteriak pada wanita itu: "Berperilakulah sopan. Ini adalah suatu perampokan, dan bukan pemerkosaan!" Inilah yg dinamakan: "Bertindak Profesional -- fokus hanya pada apa yg harus Anda kerjakan sebagaimana anda dilatih!”

Ketika para perampok kembali, perampok junior (didikan MBA) berkata pada perampok senior (yang hanya didikan sekolah dasar), "Big bro, ayo kita hitung, berapa banyak hasil yg. kita dapat". Perampok senior itu menolak dan berucap: "Kamu bodoh sekali. Begitu banyak jumlahnya uang, bagaimana cara kita. menghitungnya? Malam ini TV akan memberitakan, berapa jumlah yg telah kita rampok dari bank! " Inilah yg dinamakan: "Pengalaman -- pengalaman terkini adalah lebih penting ketimbang ijazah!"

Setelah para perampok pergi, manajer bank mengatakan kepada supervisor agar secepatnya menelefon polisi. Supervisor menanggapinya dengan: "Tunggu, tunggu, tunggu. Mari kita masukkan secara gelap 5 juta RMB ke dalam jumlah yg dirampok oleh para perampok”. Inilah yg dinamakan "Berenang kala air pasang -- mengubah situasi yang tidak menguntungkan menjadi menguntungkan Anda!"

Selanjutnya supervisor berucap: "Situasinya akan lebih baik lagi, seandainya terjadi perampokan setiap bulan". Inilah yg dinamakan "Pembunuh Kejemuan -- menjadikan kebahagiaan adalah yang paling penting!"

Keesokan harinya, berita TV melaporkan bahwa 100 juta RMB telah dirampok dari bank. Para perampok menghitung dan menghitung, dan sekali lagi menghitung, namun mereka hanya dapat membilang hingga 20 juta RMB. Para perampok yang sangat gusar itu menggerutu: "Kami yg mempertaruhkan nyawa hanya menggondol 20 juta RMB, sementara manajer bank hanya dalam sekedip mata berhasil meraup 80 juta RMB. Kiranya adalah lebih baik apabila dia dididik untuk menjadi seorang pencuri!" Inilah yg diibaratkan dengan "Pengetahuan adalah sama nilainya dengan emas!"

Manager bank itu tersenyum dan berbahagia karena kekalahannya di bursa saham SINOPEC sekarang telah ditutup dengan hasil rampokannya tersebut. Inilah yg disebut "Merebut kesempatan -- [harus] berani mengambil risiko!"

*note:
Bukan pemikiran "buruk" yang ane mau share disini, tapi pelajaran tersirat tentangnya, ane yakin kawan-kawan paham lah... :)

Comments

Followers