Surat kali ini dititip ke Ibu Siti penjual warung tegal langganan saya sepulang kerja. Agak malas membaca tau tidak akan beda dengan sebelumnya, satu arah. Hai Danu, tau kenapa aku menulis surat? Karena tidak tau kemana aku harus bercerita. Kata seorang alim bercerita ke Tuhan itu solusi. Iya itu betul.. kan Maha Mendengar. Tapi tetap saja seperti ingin bercerita perihal ini itu ke manusia. Kepada siapa aku bercerita masalahku, kebahagiaan, romantisme, pengalaman, keseruan, dan semua perjalanan hidup. Betul begitu kan Danu? Lihat temen-temen bisa bercerita banyak hal kepada pasangannya begitu menyenangkan. Ingin begitu tapi sayang tak boleh. Kamu tau alasannya kenapa. Lalu kemana ingin kucurahkan semua itu? Ya beginilah aku.. menulis.. Tapi kenapa suratku tertuju padamu Danu? Entahlah.. Begitu rupanya. Baiklah... siapapun yg mengirim surat ini tak mengerti. Bagaimana jadinya nanti merindu sepanjang hari.
17 Agustus 2018. Berkesempatan untuk ke Toraja yang kedua kalinya dengan rombongan yang berbeda. Kali ini tujuan utamanya adalah menyaksikan Ma' Nene yaitu prosesi pengangkatan Jenazah untuk dibersihkan yang sudah menjadi tradisi di daerah Toraja. Itu tadi adalah harapan, karena berbeda dengan kenyataannya hehe.. Sulit menentukan jadwal pasti Ma' Nene yang tentu harus disesuaikan dengan kesempatan libur yang ada. Kita hanya berkesempatan melihat awal dari prosesi pemakaman. Jadinya lebih banyak kita gunakan untuk berkeliling ke tempat-tempat wisata di Toraja. Itenerary singkat: