Kuatnya persepsi dalam diri kita itulah yang ane rasa perlu ngasih uneg-uneg tentang ini.
Sebelumnya ane mau ngasih sedikit tes aja, coba nih kira-kira apa yang ada dipikiran ketika baca kalimat dibawah (misal kalimat ini ditulis di fesbuk):
1. "Alhamdulillah selesai target 2 Juz Al-Quran"
Atau misalnya anda lihat twit seorang Menteri (menteri juga ada yang punya twitter):
3. "Futsal sudah, ngegolin banyak tweeps"
dan jujur ane bingung ngasih contoh yang lainnya hehe.., tapi semoga sudah mewakili.
Percaya atau tidak, pembaca kalimat-kalimat diatas akan langsung menafsirkan hal-hal tak perlu yang diluar kenyataan/fakta sebenarnya.. (yah gak semuanya sih, cuman kebanyakan yang ane temui gitu). Contohnya gini:
Di kalimat 1, ada plus ada negatifnya:
Faktanya: Tulisan status fesbuk "Alhamdulillah selesai target 2 Juz Al-Quran". (ingat cuma tulisan)
Persepsi (+) = Wah orang ini alim, jarang-jarang yang baca langsung 2 Juz sekali baca.
Persepsi (-) = Amal kok diumbar-umbar
Padahal bisa saja status itu ada karena:
- Akunnya dibajak temennya hehe.. :D
- Memang benar adanya selesai 2 Juz dan ingin memberi semangat, memberi motivasi ke para pembaca.
- Memang benar ingin dilihat amalnya (riya')
- Karena terlalu senang/gembiranya selesai 2 Juz yang mungkin biasanya cuman bisa 1 Juz
- dll
satu-satunya yang benar cuma TULISAN di fesbuk itu.
Tidak perlu ane sebutkan hal-hal serupa pada contoh ke-2 dan ke-3. Lalu kra-kira kenapa hal (pesepsi positif dan negatif) seperti ini mudah terjadi?
mudah ber-Persepsi itu jawabannya.
Jaman sekarang itu tanpa mengetahui yang sebenarnya terjadi orang-orang dengan seenaknya berpersepsi akan sesuatu/seseorang yang kemudian itu disebarkan ke yang lain atau kalau tidak ya berusaha memberi pengaruh agar berpersepsi yang sama dengan dirinya. Padahal bisa jadi Tidak Sesuai Fakta!
Dapat gak poinnya? dihubungkan sama judul artikel diatas?
Kalau belum, ini saya bantu lagi:
Ane yakin semua pasti pahamlah kalau hidup itu ada enak ada gak enaknya. Nah kebanyakan dari kita ketika dikasih gak enaknya eh galaunya kesana sini, mengeluh terus, apdet status kecewa, atau bahkan sampai menganggap dirinya cuman seorang diri yang lain gak mau bantu.. hedeeeh -___-"
Nah disinilah yang banyak korban berjatuhan gak kuat, padahal kan Allah gak mungkin ngasih ujian yang gak bisa ditanggung hambanya.
Itulah kebanyakan dari kita, seringkali tidak menyadari ketika dia berada di titik yang dia tak sukai maka bukankah sebenarnya itu hanya sebuah "event" atau fase dalam kehidupan saja yang berwarna-warni?
Bukankah jika engkau berhasil menyelesaikannya berarti engkau menjemput kebahagiaan?
Kalau masalah gak selesai-selesai? perasaan aja sih kalau itu, baru melewati suatu tahap dari fase tak mengenakkan tadi..
Nah disinilah yang banyak korban berjatuhan gak kuat, padahal kan Allah gak mungkin ngasih ujian yang gak bisa ditanggung hambanya.
Wealah kalimat ane njlimet ya ternyata hahaha :D
Yasudah lain kali ane perbaiki lagi kalimatnya biar lebih enak dibaca. Ini dulu InsyaAllah
Comments
Post a Comment