Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Ha Long Bay - Vietnam

28 Oktober - 2 November 2017 berkesempatan berkunjung ke Vietnam. Tempat yang menjadi tujuan perjalanan adalah Ho Chi Minh dan Ha Long Bay. Sedikit berbeda dengan perjalaan yang sudah-sudah, entah kenapa serasa tidak terlalu istimewa perjalanan kali ini. Tidak seantusias ketika pertama kali turun pesawat menginjakkan kaki di Flores lalu malamnya berjalan kaki lumayan jauh dari penginapan dengan kondisi gelap gulita karena tak ada penerangan, itupun tak tau seberapa jauh tempat yang dituju juga tak tau kemana arah bermodal tanya, hanya untuk berburu makanan di pinggir pantai.  Yaa.. mungkin suatu saat bisa diulangi lagi versi serunya :)

Taman Wisata Alam Papandayan

21-22 Oktober 2017 . Papandayan banyak sekali yang berubah dari tahun lalu. Sekarang  sudah dikelola pihak swasta menjadi Taman Wisata Alam Papandayan. Ada gerbang besar menyambut untuk tiketing yang taun lalu cuma Rp7.500 sekarang menjadi Rp60.000. Jalan yang dahulu masih tanah berdebu sekarang diaspal, ada kolam renang, ada bangunan tinggi, ada tempat parkir luas dan ada kamar mandi di sepanjang perjalanan dan di setiap camp. Hanya opini saya saja, bagaimana kalau dipisah tiketingnya? Bagi pendaki mungkin tidak begitu peduli mau ada kolam renang atau gak karena hanya ingin naik Papandayan. Harga Rp 60.000 itu paling mahal setelah Gede Pangrango (ini juga kapok naik lagi, banyak "permainan duit" untuk administrasi, setidaknya dulu waktu saya naik). Lalu ada kamar mandi hampir disetiap perjalanan dan di camp? Gimana ya.. masa pagi-pagi subuh mau ambil air eh pada antre mandi di kamar mandi? Bisa sih dicari-cari alasannya misal pengunjungnya banyak lalu biar tetap

Kikuk

"Hai.., boleh tanya?" ah terlalu biasa.  "Hai.. gimana kabarnya? lagi sibukkah ?" Hmm.. okesih.. tapi setelah itu tanya apalagi ya? Tanya tentang A sudah tau, tentang B sudah tau, tentang C juga sudah tau. Apa dicoba saja sekadar basa-basi? Ah tapi nanti terlihat pura-pura. Ya.. begitulah tiga minggu berlalu Danu masih saja mencari cara membuka obrolan. Nasib seorang yang tak pernah mencoba mendekati wanita ya seperti itu, tak tau cara harus bagaimana. Lucunya dia bahkan sampai bertanya pada teman-temannya, lihat di mesin pencari, dan hal-hal lain yang tak biasa bagi pemuda seumuran dia. Bukan hal asing kok berkomunikasi dengan wanita pada umumnya, kalimat seperti "Oi.. dimana?" atau "posisi posisi.. monitor" dan semacamnya biasa terdengar kepada rekan kerjanya atau kawan-kawannya. Entahlah Danu ini sedang kenapa sebenarnya. "Hai... Saya Danu, salam kenal" Hahaha... Luar biasa memang. Akhirnya setelah semua usaha yang ia l

Romantisme Pacaran

Perkara cinta itu memang ngeri. Bagi orang yang mengalami, ujiannya pada keputusan apa yang akan diambil apakah rasa takut kehilangan membuatnya tak bersabar lalu berpacaran. Atau mungkin bagi yang bisa menahan tak berpacaran, ujiannya pada bentuk pergaulan yang tanpa deklarasi pacaran pun ternyata sama juga aktivitasnya dengan pacaran. Terlihat indah memang romantisme orang pacaran. Dan ini nih yang kepikiran dari dulu, barangkali bagi orang yang berusaha menjaga sampai halal tidak akan pernah merasakan romantisme serupa. Tidak akan pernah merasakan bagaimana mempertahankan seseorang, bagaimana rasanya usaha untuk mendekati orang yang disuka, perihal menanya kabar, saling peduli, antar-jemput, dsb yang semuanya selalu berusaha ditampilkan sebaik mungkin. Bagaimana mau meniru, setelah menikah kemungkinan (*mungkin, karena saya belum merasakan :D) sudah hilang atau minimal berkurang rasa takut kehilangan. Bagi orang yang berpacaran mereka memiliki saingan banyak maka ada sema

Resolusi 2017

Alhamdulillah akhirnya selesai juga resolusi 2017. Tahun 2016 berakhir seperti tahun-tahun sebelumnya banyak yang menuliskan tentang resolusi di media sosial, lalu terpikir kayaknya bakal asik nih kalau ikutan seperti mereka, membuat suatu target yang berbatas waktu. Yaaa.. itung-itung mengisi waktu daripada bosan dengan rutinitas yang sama, lalu buatlah Resolusi 2017 yaitu jalan-jalan ke Rinjani dan Wae Rebo yang sama sekali belum terpikirkan kapan dan bagaimana kesananya. Lalu kemudian baru berjalan setengah tahun Alhamdulillah sudah terpenuhi. Sebenernya salah satu tujuan itu saya pingin simpan nanti kalau sudah ada gandengan *oops*, tapi kayaknya gak pasti kapan jadi yasudahlah.. wkwkwk... photos:

Rinjani 3726 mdpl

Pendakian Rinjani (20 - 22 Juli 2017) ini saya gabung dengan rombongan pendaki lain dengan total 8 orang yang kita baru saling kenal di Bandara Lombok. Menginap di salah satu basecamp di desa Senaru, Beskem Nursaat (087864893590/0822747916651) yang menyediakan peralatan pendakian, logistik, dan porter.  Rute yang kami lalui: Sembalun - Plawangan - Summit - Segara Anakan - Torean total 3 Hari 2 Malam. Pendakian kita tergolong santai kurang lebih: Sembalun - Plawangan (Kamis, 09.00 - 18.00) Banyak sekali jalur landai dengan pemandangan padang rumput. Ternyata hampir 80% pendaki berasal dari luar negeri, sebentar-sebentar bertemu turis. Entah apa yang mendasari mereka ingin naik gunung :D. Plawangan - Summit (Jumat, 03.00 - 08.00) Infonya 3 jam, ternyata jauh haha.. saya sampai puncak 5 jam, tidak dapat Sunrise tapi yasudah masih ada hutang berarti kesana hehe... Plawangan - Segara Anakan (Jumat, 17.00 - 21.00) Sempat bingung karena "tersesat&qu

Ujian Kebahagiaan

Ya.. kata orang "people change" ia bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Tapi tidak sebanyak ini ketika kawan yang dahulu bersama-sama menjaga kesabaran pada akhirnya gugur satu persatu. Ujian hidup itu nyata. Mudah sekali membolak-balikkan ide, semangat, emosi, yang semuanya memiliki kesamaan, berawal dari keinginan. Unik memang ujian yang satu ini. Ujian kebahagiaan yang timbul karena terpenuhinya keinginan.  Oleh kesedihan orang bisa memaksa dirinya tegar meski diluapkan dengan tangisan. Oleh kekecewaan orang bisa berlatih lapang dada hingga pada titik melakukannya. Tapi oleh kebahagiaan? Bisa apa kita kalau keinginan terpenuhi? Senang luar biasa(?). Lalu bagaimana kalau rasa senang itu tak tepat pelampiasannya? banyak yang ngomong jangan buat keputusan saat benar-benar sedih atau benar-benar senang, apa itu karena ada bagian yang dilemahkan dari diri kita? pemikiran, ide, logika, atau iman barangkali? Nah.. kalau bicara sebab, apa benar penyebab rasa senang

Memperbaiki atau Merusak?

Fenomena akhir-akhir ini dengan semakin ramainya isu Agama memunculkan pendapat-pendapat yang menurut saya perlu dicermati. 1. Pilkada Muslim - Non Muslim Isu yang lalu membesar dan ramai diperbincangkan dipicu oleh orang yang tidak sensitif dengan masalah golongan. Sudah saya tuliskan sebelumnya bahwa ada golongan yang benar-benar memperbaiki dan ada juga yang sekedar menolak. 2. Pernikahan Dini Salah satu isu yang dikaitkan dengan agama adalah ajakan untuk menikah daripada berpacaran. Contohnya ada dari anak seorang ustadz. Menariknya beberapa waktu yang lalu saya menemui artikel yang didalamnya membahas bahwa ajakan itu dinafikan dengan alasan pernikahan tidak segampang/sesederhana hanya bermodal cinta tapi harus banyak persiapan ini-itu, bagaimana merawat anak, pendidikan, dan sebagainya. Lalu alasan kenapa menikah untuk menghindari maksiat (termasuk perzinaan) dinafikan dengan perlunya pendidikan tidak dengan menyuruh menikah. Membaca itu jadi bertanya-tanya, Kena

Bandar Lampung - Pulau Condong

Menuliskan cerita Lampung menghadiri pernikahan kawan. Halo saya dimasa depan jika menemukan tulisan ini saya ingin menuliskan cerita dibalik foto-foto di bawah ini. Diawali dengan tidur jam 02.00 sabtu di kosan kawan lalu bangun jam 3 berangkat ke Bandara untuk terbang ke Bandar Lampung bertiga dengan kawanmu.  Sesampainya di Lampung kalian bertiga mencari-cari cemilan ke lantai dua menaiki eskalator yang mati. Dengan gaya dibuat-buat seperti menaiki eskalator sampai keatas dihadang 3 keamanan Bandara yang langsung menghampiri, "Pak pak.., mau kemana pak?" dilihat orang-orang sekitar. Ternyata itu one way alias tidak boleh keatas Hahaha... . But its ok.. Catatan untuk pihak bandara agar memasang setidaknya rambu jika memang tidak diperbolehkan, remeh tapi siapa yang tahu ada tangga ke lantai dua tapi tak boleh menggunakannya? Setelah makan, dan perjalanan bermodal optimis (masuk-masuk pemukiman karena jalan utama macet) sampailah ke tempat menginap. Ada apa dis

Bahas Manga "Hello, I was your friend"

Sedikit berbagi cerita tentang Manga. Bagi yang suka Manga tentu bakal menemui banyak cerita yang akan saya tuliskan. Tapi bukan ceritanya hanya ada drama yang tersirat menurut saya. Cerita ini berkaitan dengan manga dimana tokoh utama selalu ceria (setidaknya nampak ceria) tak pernah sedih/berkeluh kesah. Yang ada hanya main, heboh, seru-seruan dengan kawan-kawannya. Memiliki tujuan menjadi yang terkuat (One Piece, Naruto, Black Clover, dsb) atau melindungi kawan.  Nah biasanya sembari hidup bersama yang kental aroma persahabatan, kawan-kawan si Tokoh ini juga mulai membangun impiannya masing-masing, mulai beranjak ke kehidupan selanjutnya. Atau setidaknya begitulah alur hidup manusia pada umumnya. Si Tokoh utama selalu ikut senang dengan capaian kawan-kawannya. Ada yang berhasil dengan materi, ada yang berhasil dapat pasangan, ada yang berhasil dalam karir, atau ada yang berhasil mendapat kekuatan super. Dia selalu memberi selamat, ketawa ketiwi, atau sampai pesta. Nah...

Labuan Bajo - Pulau Rinca - Pulau Kelor

Menyambung tulisan sebelumnya selain ke Wae Rebo kami manfaatkan sisa libur (cuti) untuk explore sekitar Labuan Bajo tempat kami menginap. Selepas perjalanan Wae Rebo kami berencana untuk ke Pulau Padar, Pulau Rinca, Pulau Kelor. Masih dengan modal tanya-tanya akhirnya kita deal dengan pemilik kapal menuju tempat tersebut. Menuju Pulau Padar dari Labuan Bajo selama -+ 4 jam. Sayangnya... musim yang tidak tepat setelah 2 jam perjalanan dengan gelombang besar, gerimis, angin kencang akhirnya sang kapten kapal memutuskan untuk putar haluan. Akhirnya kami menuju ke Pulau Rinca dan Pulau Kelor. Masih hutang Pulau Padar :D

Setengah Resolusi 2017 - Wae Rebo

Awal tahun saya buat resolusi 2017 yang belum pernah saya lakukan di tahun-tahun sebelumnya, yaa.. buat seru-seruan aja kayaknya asik seperti apa rasanya kalau tercapai :D. Hanya dua yaitu Rinjani dan Wae Rebo. Karena sisa cuti hangus di awal maret sementara Rinjani masih ditutup untuk segala bentuk pendakian maka dipilihlah Wae Rebo. Berbekal catatan perjalanan hasil gugling estimasi pergi-pulang ke Wae Rebo lihat harga trip mahal-mahal maka jadilah backpakeran saja plus agar bisa lebih menikmati jalan-jalan. Berikutnya adalah ajak kawan-kawan. Seperti yang diperkirakan sebelumnya tak akan ada yang ikut maka setelah menunggu hingga mepet keberangkatan benarlah tak ada yang tertarik haha.. kecuali seorang kawan yang berdomisili di NTT saya kabari berniat tanya-tanya ternyata mau ikut. Meeting point adalah Bandara Komodo, Labuan Bajo.

Mencari Perhatian

Sudah biasa sebenarnya terjadi di lingkungan sekitar. Perihal mencari perhatian dalam bentuk apapun untuk apapun. Boleh dikatakan juga aktivitas mencari perhatian ini dengan bersandiwara karena intinya hampir sama, "berpura-pura". Tidak bermaksud bernegatif thinking, hanya mengamati keanehan orang disekitar yang tiba-tiba berbeda tingkah laku kepada seseorang dibandingkan dengan kebiasaan berperilakunya sebelumnya. Misalnya: Dalam pekerjaan. Ketika ada anak magang/pegawai/kontraktor yang rupawan, maka sekonyong-konyong seperti magnet semua berusaha mendekati. Bertanya kabar, bertanya kesulitan-kesulitan, berada didekatnya. Ketika tak ada, ia menjadi perbincangan di warung-warung kopi. Di dunia maya. Tak selesai sampai disitu, ketika yang bersangkutan memiliki sosial media maka tiba-tiba menjadi akrab. Entahlah apakah memang seperti itu kalau ia seorang ekstrovert atau tidak, yang jelas menjadi berbeda intensitas keaktifannya. Begitu juga ketika ada petinggi datang semua m

Followers